Mengayomi : sikap pimpinan yang bikin betah bawahan

aku ingin menulis tentang tema ini, bukan apa2 hanya untuk pengalaman pribadi saja.

aku sudah mengalami beberapa kriteria kepemimpinan di tempat kerja, setidaknya ada satu hal yang mencolok yang merupakan hal fatal yang bila diabaikan dan akan membuat betah bawahan bila dipunyai

sikap itu adalah rasa mengayomi

waktu merantau pertama :  aku kerja di pabrik pimpinannya bagus, namanya Pak Bambang orangnya sayang pada bawahan dan punya rasa mengayomi, aku betah menjadi bawahannya, bahkan terus terang kalau aku disuruh lembur aku tidak begitu mementingkan itungan gaji lemburnya, yang penting aku bisa membuat pimpinanku seneng, apapun aku lakukan agar pimpinan seneng, karena dia sudah membuat aku nyaman dan seneng kerja di sana.

Pabrik kedua : pimpinanku ini cuek, tidak ada rasa mengayomi aku pun cuek, orang2 lain pun yang jadi bawahannya cuek, bila tidak suka dengan bawahannya dia pindahkan bawahannya tersebut di bagian yang agak sulit, itu pun tanpa kata2, kalau ada rotasi per dua minggu nanti ada lembaran kertas rotasi kerja, biasanya yang agak2 ngga penurut ditulis di bagian yang agak susah, dan itu tanpa kata2…

Pabrik ketiga : pimpinanku ini ingin dihormati, ingin dianggap pimpinan, karenanya para bawahan tidak suka padanya, sering ngomong di belakang, tidak ada sama sekali rasa mengayomi….

Kantor pertama : Bos ku orangnya cukup mengayomi tidak pernah memarahi, seniorku pun orangnya mengayomi dan membimbing, dia membimbing pemrograman dengan telaten…sehingga mesipun kata istri waktu itu nyaranin pindah karena faktor salary aku masih enjoy karena aku nyaman kerja di sini

Kantor kedua (sekarang) : Pimpinanku yang sekarang orangnya cukup mengayomi dan tidak pernah memarahi sehingga aku betah, dan dia smart punya solusi kalau aku ada masalah kerjaan, terlebih pimpinanku yang lama yang sudah resign, dia perhatian dan mengayomi, aku merasa dibuat nyaman oleh beliau, kadang2 ngajak makan … memang kesannya sepele tapi bukan faktor makannya namun suasananya… lebih akrab.., kadang dia bertanya minta pendapat padaku bagaimana kalau ada kasus seperti ini, tapi dia kadang mengarahkan dan memberi tahuku ilmu baru yang sebelumnya aku tidak tahu, dia tidak pernah memarahiku… sehingga waktu dia pindah aku kehilangan….

Selingan sedikit : bila kita kerja di tempat yang baru, kalau kita ingin tahu apakah kepemimpinannya bagus atau tidak ada 2 tanda:

1. Lihat di dinding2, apakah ada coretan umpatan atau makian pada pimpinan, kalau di pabrik biasanya di toilet mereka menumpahkan kekesalannya pada dinding toilet

2. Denger dari bisik2 karyawan yang lama, keburukan tidak bisa ditutupi, kalau kepemimpinan itu buruk karyawannya biasanya ngomong di belakang, mengumpat, memaki dsb.

kalau dua hal itu ada di suatu instansi maka kepemimpinannya berarti ada yang kurang beres dan perlu dievaluasi, dua hal tersebut aku alami di pengalaman pabrik kedua dan pabrik ketiga, coretan di WC banyak umpatan2, dan para karyawannya ngomong di belakang tentang pimpinannya mungkin karena kekesalannya. kalau pimpinan itu baik maka karyawan yang lama sudah bertahun2 akan tetap hormat sebagaimana pabrik pertama dan kantor yang aku alami pertama dan sekarang.  namun bila karyawan yang lama yang aturan jadi teladan saja sudah mengumpat2 berarti kurang beres di cara kepemimpinan pimpinannya.

kembali ke pimpinan yang mengayomi….

Karyawan atau bawahan sebetulnya tidak perlu dimarahi, cukup diingatkan kalau salah dia akan merasa salah sendiri,bila dimarahi bisa membekas di hati dan kerja nya akan kurang nyaman, tidak perlu menekan siapa pun orang tidak suka kalau ditekan termasuk bawahan, bawahan akan senang bila diarahkan oleh pimpinan ‘begini seharusnya’, bila ada yang kurang berkenan panggilah hanya berdua empat mata, bilang baik2 tanpa bawahan yang lainnya tahu, dengan begini tidak mempermalukan bawahan tersebut, bawahan itu seneng kalau dibimbing karena merasa diperhatikan, buatlah nyaman bawahan bila bawahan sudah merasa diayomi dan merasa nyaman dia akan kerja dengan sungguh2 dan loyal pada pimpinan.

Tidak perlu minta dihormati bawahan akan hormat dengan tulus pada pimpinan seperti ini. apapun yang pimpinan katakan pasti akan diikuti dan dituruti dengan ikhlas oleh bawahan karena bawahan sudah merasa nyaman kerja dengannya.

Jakarta, 29 Juni 2012

Mahrizal

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s