Sepenggal Kisah Keberkahan Dzikir

Boleh saya bercerita….

Kisah ini terjadi tahun 2009 , saat ekonomi keluarga sedang turun

Suatu waktu saya ngaji di kwitang, siangnya di Masjid saya disuruh mijit Habib Sholeh Condet , sambil mijitin beliau berkata :

Habib Sholeh

Habib Sholeh Condet

“Kalau kamu ada keinginan atau hajat minta sama Allah sungguh2,  baca Surat Al Fatihah 1000 kali atau baca shalawat 10.000 kali , insya Allah hajat kita akan tercapai, Allah akan mengabulkan hajat kita”.

“Iya bib” Kata saya sambil memijit beliau

Sepulang dari ngaji saya cerita kepada istri, cerita tentang ketemu habib Sholeh dan nasehat beliau tentang dzikir bila punya hajat.

“Mi kata habib kalau kita ada keinginan kita Dzikir Alfatihah atau shalawat” kataku menirukan habib Sholeh

Saat itu ekonomi keluarga memang lagi di bawah, sering kali benar2 tidak punya uang untuk belanja harian.

Suatu ketika saya pulang dari kerja, waktu itu kerja di daerah Pondok Gede , istri cerita bahwa hari itu dia lapar tidak memasak karena uang menipis dan akhirnya mengamalkan dzikir Al Fatihah .

“Umi hari ini ngga masak bah, uang umi tinggal 4000” katanya

“Umi laper….” lanjutnya

“Akhirnya umi coba baca dzikir seperti yang diceritain abah, umi berdoa sama Allah agar diberi rezeki ”

Saya mendengar ceritanya dengan seksama

“Tapi umi  tidak sampai 1000 bah, kuatir anam bangun, umi hanya sampai 100”  lanjut istri

Dan apa yang terjadi ?

“Abah tahu ngga apa yang terjadi” tanya istri

saya menggeleng tidak tahu

“Setelah dzikir umi keluar kontrakan, dan tiba2 ibu kontrakan ada di luar rumahnya manggil umi” lanjutnya

“Mba Ihda sini…. ” istri menirukan ibu kontrakan

“Mba Ihda ayo masuk…..” ajak ibu kontrakan

istri pun nurut dan masuk ke rumahnya , dan ternyata….

“Ayo mba ihda makan….” ajaknya

Ternyata sudah ada masakan yang sudah matang disiapkan di rumahnya. Ada nasi , sayur dan lauk pauk yang sudah dihidangkan.

Masya Allah….

Saat itu istri tidak dapat menahan haru di hati . Di saat perutnya lapar karena tidak punya uang untuk belanja  kini di hadapannya sudah ada makanan yang tersedia. Istri hanya tahu beberapa saat sebelumnya dia memegang tasbih di atas hamparan sajadah yang tentunya sambil menahan lapar, tapi luar biasa Allah mendengarnya langsung dan mengabulkannya saat itu juga. Lewat ibu kontrakan yang memasakkan untuknya.

Saya yang malamnya diceritakan pun tidak dapat menahan haru di hati…

Begitulah kalau Allah sudah berkehendak ‘Kun’ pastilah ‘Fayakun’ , kalau sudah berkehendak ‘Jadi’ pastilah akan ‘terjadi’

Saya dan istri berpikir, saat itu Allah sengaja tidak memberi istri rezeki berupa uang tapi memberi makanan yang sudah matang agar istri bisa langsung makan tanpa harus repot2 membelanjakan ke pasar dan memasak terlebih dahulu

Allah memang maha mendengar hamba-Nya yang meminta sungguh2

Gusti Allah boten sare…..

Cerita ini diceritakan kembali oleh istri semalam mengenang kisah keberkahan dzikir 6 tahun yang lalu.

Jakarta, 1 April 2015

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s