Tasbih tahmid takbir senantiasa kami lantunkan sepanjang perjalanan kami dari kantor. Berjalan dari kantor bada shubuh bersama2 teman menuju aksi memang menyenangkan, menghirup udara segar sambil berdzikir. Kami merasa seperti sang mujahid yang akan berjalan ke medan perang.
Tulisan Laailaaha illallah di ikat kepala kami membuat kami merasa mujahid sejati yang akan perang melawan musuh Allah. Langkah kami tegak dan wajah kami riang penuh senyuman.
Sambil melantunkan dzikir bersama2…kami berjalan….menyusuri jalan kecil dan jalan besar….
Apabila berpapasan dengan orang kami menyapa dan salam,sebagai adab seorang muslim. semangat kami luar biasa.
Saat melewati seorang penjual salak
“Bentar bentar mas ini bawa..”
Bapak itu segera mengambil kantong plastik dan memasuk-masukan salaknya di kantong tersebut.
Ternyata tidak hanya cerita yang saya baca di fb tentang relawan yang donasi makanan untuk mujahid ciamis, kami yang belum jauh berangkat, masih pagi2 buta pun ada yang memberi kami salak….hanya Allah yang menggerakkan hati Nya.
“Terima kasih ya pak…”
“Jazakallah pak….” ucap kami
Semoga Allah membalas kebaikan bapak dengan berlipat….
Kami pun meneruskan jalan kaki kami…
Langkah kami semakin tegak, beberapa orang pengendara sepeda motor berteriak “Allahu Akbar” kepada kami dan kami pun menyambutnya dengan tak kalah semangat “Allahu Akbar”, beberapa ada yang hanya melambaikan tangan tanda mendukung perjuangan kami. ah…mungkin sebetulnya mereka ingin turut serta cuma hanya keadaan yang tidak memungkinkan…., namun gitu lambaian tangan ringan mereka cukup membuat kami lebih semangat.
Di jalan kami melihat ada serombongan orang peserta aksi, dan ada yang membagi2kan poster : Hukum penista agama, tertanda GNPF MUI Bogor..
Rombongan mereka banyak dan panjang, mereka membawa poster, di depan mereka ada mobil komando yang melantunkan dzikir sambil menyemangati mereka.
“Subhanallah wal hamdulillah wa llaillaha illallah wallahu akbar , wa laahaula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim”
Saya pun sambil berjalan menyalami mereka , menanyakan dari mana
“Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
“Dari mana pak”
“Dari Bogor”
“Saya duluan ya pak”
Begitu saya ulang “Assalamualaikum pak…”
Karena mereka lebih pelan, kami menyalip mereka satu persatu, saat nyalip selalu saya salam dan sapa mereka, saya jabat tangan mereka. saya merasa mereka adalah saudara saya.
Rombongan ini ternyata panjang juga, namun meski panjang jalan mereka pelan, bahkan mobil komando mereka pun pelan, sehingga mudah bagi kami untuk menyalip mereka. Kami dengan langkah gagah menyalip mereka berusaha di depan mereka, keren kan kalau duluan. 🙂
“Ayo ayo terus ke depan” kata komandan kami
Saya pun dengan cepat menyalip mereka ,
Nah saat saya menyalip mobil komando terdengar toa dari mobil komando
“Kita pelan2 saja…alon alon asal klakon, mereka semangat karena baru berangkat, kita jalan kaki ari kemarin, kemarin kita juga semangat seperti mereka”
Mak jleb….
Ooo ternyata mereka pelan karena ini to…
mereka sudah jalan kaki dari kemarin…
kita semangat karena kita baru berangkat….
Waduh…malu lah kami mendengarnya, ternyata oh ternyata mereka rombongan yang diceritakan orang2 ….jalan kaki dari Bogor…..Masya Allah….
Ternyata usut punya usut mobil komando mengatakan begitu, karena ada rombongannya yang kacau menjadi ikut kami, dikira kami dari Bogor, ya pantas saja karena kami membawa poster GNPF MUI Bogor yang tadi di belakang
Aduh…maafkan kami ikhwah… kami malu
Saat bertemu dari Bogor di Pancoran, iseng saya bertanya
“Semalam nginep di mana” ya kali ngga tidur semaleman ngantuk kan pasti, makanya saya tanya itu.
“Ngga nginep mas”
“Hah masa, lha terus”
“Kita jalan kaki terus, kalau capek istirahat, terus jalan lagi”
Masya Allah luar biasa rombongan dari Bogor ini, namun begitu saya lihat di wajahnya tidak ada wajah ngantuk2 nya sama sekali yang ada malah segar
“Kuatir ngga keburu kalau nginep”
Ooh bener juga ya….
Rombongan dari Bogor ini luar biasa, di saat yang lain mobil komandonya teriak2 , mobil komando mereka malah melantunkan tilawah live…bagus lagi tilawahnya…
Nah bener gitu menurut saya, daripada teriak2 mending ngaji saja tilawah adem….
Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan jalan kaki kami menyalip mobil mereka dan bertemu dengan rombongan2 yang lain dari mana saja.
Saya merasa bergetar dan takjub saat sampai di Tugu tani, Masya Allah ini seperti lautan manusia, putih2 berkumpul banyak sekali. orang2 dari rombongan dari tiga arah bertemu di perempatan tugu tani..Masya Allah….
Buat para mujahid dari GNPF MUI Bogor, Salam hormat dari kami mujahid Masjid Khoril Insan MUC Building.