Saya ingat kira2 dua atau tiga tahun yang lalu, datang kakak ke tempat saya , kakak saya yang bekerja di Bekasi main ke tempat saya berhubung libur kerja. dia pun menginap.
Pagi dia bangun tiba-tiba dia teriak kesakitan sambil memegangi perutnya, dan berteriak teriak . saya dan istri saya tidak tahu menahu , saya tanya katanya perutnya sakit. Dia segera menuju ke Toilet dan ternyata masih sakit, dia minta dibelikan Vegeta mungkin biar BAB nya lancar. saya pun membelikan dan menyediakan untuknya. itu pun masih sakit. dia minta dipanggilkan tukang urut.
Tukang urut pun saya panggil , beruntung dekat tempat saya ada tukang urut yang biasa dipanggil warga. sambil diurut saya tanya “Kenapa Mak” kata beliau karena turun berok. Diurut pun kakak saya berteriak-teriak kesakitan, selesai diurut kakak saya agak tenang dan berusaha tidur.
Namun tiba2 dia merasa kesakitan lagi, dan meraung2 lagi, saya datang ke rumah ke tukang urut lagi, kata beliau , coba bawa ke dokter siapa tahu ada apa2, akhirnya saya pun membawa kakak saya ke klinik. Beruntung tempat saya tidak jauh2 amat dari klinik.
Setelah di Klinik dan bertemu dokter , diperiksa oleh Dokter, dipukul pinggangnya dikit, sambil ditanya
“Sakit ngga” ,sambil mukul pelan
“Sakit”, jawab kakak saya
“Kalau sebelah sini” sambil mukul di bagian lain yang tidak jauh dari sebelumnya
“Sakit”, jawab kakak saya
“Hmm.. Ini hampir kena ginjal ini”, kata Dokter
“Jarang Minum Air Putih ya”, Lanjut Dokter
Saya tanya ke Dokter “kenapa Dok?”
“Kurang minum air putih”
Akhirnya biar cepet sembuh, kakak saya diberi obat yang dimasukkan ke dalam duburnya. dan dikasih resep obat untuk diminum. Sepulang dari klinik. obat langsung diminum dan kakak saya langsung tidur.
Setelah bangun kakak saya cerita dengan istri kalau di tempat kerjaannya seringnya minum kopi terus, sehingga kurang minum air putih.
Dari pengalaman itu akhirnya saya menjadi sadar pentingnya minum air putih, karena saya dan istri melihat sendiri bagaimana sakitnya orang yang kurang minum air putih.
Jakarta, 23 Maret 2014